Kisah nyata seorang wanita yang koma di Tanah suci,ini adalah kisah nyata yang ane kutip dari catatan FB Ust. Nasir. alhamsulillah beliau mau berbagi pengalaman beliau dengan kita semua. dimana bagi ane pribadi pengalaman ini sangat baik untuk menjadi renungan bagi kita semua. Dan alhamdulillah beliau juga mengizinkan, bahkan merasa senang jika kisah ini di share. berikut catatan kisah beliau.......
Untuk renungan bersama.......
selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah sambil mengurus jemaah haji dan umrah, saya telah melalui berbagai pengalman menarik dan juga pahit. bagaimanapun, dalam banyak peristiwa itu. Ada satu kejadian yg pasti tidak akan saya lupakan sampai kapanpun. yaitu pengalaman terhadap seorang wanita yang berusia 30-an. Kejadian itu terjadi ketika saya mengurus satu rombongan haji.
Setibanya wanita tsb dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bus. Semuanya nampak riang karena itulah kali pertama mereka mengerjakan haji. ketika sampai, saya membawa ereka menaiki bus dan dari situ kami menuju ke Madinah.
Alhamdulillah segalanya berjalan lancar hinggalah kami sampai di Madinah. Tiba diMadinah, semua orang turun dari bus. Turunlah mereka seorang demi seorang sehingga tiba kepada giliran seorang wanita. tapi tanpa sebab apa-apa, ketika kakinya mencecahkan bumi Madinah, tiba-tiba wanita itu tumbang tidak sadarkan diri. Sebagau oang yg dipertanggungjawabkan mengurus jemaah itu, saya pun bergegas menuju kearah wanita tsb. "Jemaah ni sakit" kata saya pada jemaah-jemaah yang lain. suasana yg tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas.
Semua jemaah nampak panik dgn apa yg sedang terjadi.
"badan dia panas dan menggigil. Jemaah ini tak sadarkan diri, cepat tlg sayaa... kita bawa dia ke rumahsakit", kata saya.
Tanpa membuang waktu,kami mengangkat wanita tsb dan membawanya ke RS Madinah yg terletak tdk jauh dari situ. Sementara itu, jemaah yg lain diantar ke tempat penginapan masing-masing. Sampai di RS Madinh, wanita itu masih belum sadarkan diri. berbagai usaha dilakukan oleh dokter untuk memulihkannya, namun semuanya gagal.
Tiblah waktu petang, wanita itu masih lagi koma. Sementara itu, tugas membimbing jemaah harus saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tsb terlantar diRS tsb. Namun dlm kesibukan mengurus jemaah, saya menyempatkan diri menghubungi RS Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tsb. Bagaimanapun saya diberitahu dia masih tidak sadarkan diri.
Setelah dua hari, wanita itu masih juga tidak sadarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dgn situasi seperti itu. Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal, maka wanita itu dihantar ke Hospital Abdul Aziz Jeddah utk mendapatkan rawatan lebih lanjut sebab pada waktu itu RS di Jeddah lebh lengkap fasilitasnya dibangdingkan RS Madinah. Namun usaha untuk memulihkannya masih tidakberhasil. Jadwal haji mesti diteruskan. kami bertolak pula ke Mekah untuk mengerjakan ibadat haji. Selesai haji, sekali lagi saya pergi ke Jeddah.
Malangnya, ketika sampai di Hospital King AbdulAziz, saya diberithu oleh doktor bahwa wanita tsb masih koma. Bagaimanapu, kata dokter kadaannya stabil. Melihat keadaan itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di hospital, Setelah 2 hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yg terbuka sedikit itu, dia memandang kearah saya. Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita tsb terus memeluk saya dgn erat sambil menangis terisak-isak. Maka sayapun terkejut karena saya ini bukanlah mahramnya. Tambahan lagi ketika dia tiba-tiba menangis??
saya bertanya kpd wanita tsb. "kenapa Saudari menangis?"
"Ustadz.... saya taubat deh ustadz. saya menyesal, saya takkan berbuat hal buruk lagi. Saya bertaubat, betul-betul taubat,"
"kenapa pula anda tiba-tiba saja ingun bertaubat?" tanya saya masih heran
Wanita itu terus menagis terisak-isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu. Kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil ikhtiar oleh kita semua.
Katanya " Ustadz, saya ini sudah berumah tangga, kawin dengan lelaki kulit putih. Tapi saya silap. Saya ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja. Ibadan satu apapun saya tak jalani. Rumah saya penuh dengan botol arak. Suami saya itu saya sering saya tendangi, dan saya pukul-pukul juga." katanya tersedu-sedu.
"Jadi kenapa anda ingin pergi haji seperti ini?"
"Iyalah..... sayalihat orang pergi haji, jadi saya juga ingin pergi."
"Jadi apa yg menyebabkan anda menangis sampai seperti ininya. Apakah ada sesuatu yg anda alami semasa sakit?" tana saya lagi.
Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan,
"Ustadz.... Allah itu maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Sewaktu koma itu, saya telah diazab dengan siksaan yg benar-benar pedih atas segala kesalahan yg telah saya buat selama ini.
Benarkah itu?" tanya saya, tekejut.
"Benar Ustadz. Semasa saya koma itu saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yg Allah berikan kpd saya. Balasan azab Ustadz, bukan balasan syurga. Saya merasa seperti diazab di neraka. Saya seumur hidup tak pernah pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik-tarik dengan bara api. Sakitnya tdk bisa diungkapkan bagaimana saking pedihnya. menjerit-jerit saya minta ampun minta maaf kepada Allah"
"Bukan itu saja, buah dada saya pun diikat dan dijepit dgn penjepit yg dibuat dari bara api, kemudian ditarik kesana-sini.... putus, jatuh ke dalam api neraka. Buah dada saya sangat rentang terbakar, panasnya bukan main. saya menjerit menangis kesakitan. Saya masukkan tangan kedalam api itu dan saya ambil buah dada itu kembali."
Wanita itu terus bercerita tanpa memperhatikan perawat-perawat dan pasen lain. Tambahnya lagi, setiap hari dia disiksa, tanpa henti 24jam sehari.
Dia tdk diberi peluang langsung untuk istirahat atau dilepaskan dari hukuman. Selama waktu koma itu dilaluinya dgn azab yg amat pedih. Dengan suara tersekat-sekat, dgn air mata yg makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan ceritanya,
"Harihari saya disiksa. Ketika rambut saya ditarik dgn bara ap, sakitnya terasa seperti tercabut kulit kepala. Panasnya pun menyebabkan otak saya terasa seperti menggelegar. azab itu sangat pedih... sangat pedih sekali...takbisa diceritakan saking pedihnya."
Sambil bercerita wanita itu terus meraung, menangis terisak-isak. Nyatalah dia meang betul-betul menyesal dhn kesalahannya dahulu. sayapun tertegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya. Begitulah balasan Allah kpd umat yg ingkar.
"Ustadz saya ini nama saya islam, tapi saya minum arak saya main judi dan segala maca dosa besar. Karena saya suka makan dan minum apa yg diharamkan Allah, sewaktu koma itu saya telah diberi makan buah-buahan yg berduri tajam. Tak ada isi ada buah itu melainkan duri-duri saja, tapi saya harus makan buah-buah itu karena saya memang sangat lapar. Ketika buah-buah itu dtelan, duri-durinya menikam kerongkongan saya dan ketika sampai keperut ia menikam perut saya juga. Sedangkan jari yg tecucuk jarumpn terasa sakit, ini pulalah duri-duri besar yang menyucuk kerongkongan dan perut kita. Setelah buah itu habis saya makan, saya diberi makan bara-bara api. Ketika saya masukan bara itu kedalam mulut, seluruh badan saya terasa seperti terbakar hangus. Panasnya cuma Allah yg tau. Api yg ada didunia tdk akan sama dgn panasnya api tadi.
Setelah habis bara api, saya minta minuman, tapi.... saya dihidangkan pula dengan minuman yg dibuat dari nanah. Baunyan sangat busuk. Tapi saya terpaksa minum karena saya sangat kehausan. Semua terpaksa saya lalui... azabnya tdk pernah rasa, tdk pernah saya alami sepanjang saya hidup didunia ini."
Saya terus mendengar cerita wanita itu dgn tekun. Terasa sungguh kebesaran Allah. "Masa diazab itu, saya merayu mohon kpd Allah supaya beilah saya nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi.Tak henti-henti saya memohon. Saya kata saya akan buktikan bahwa saya tak akan ulangi lagi kesalahan yg telah saya perbuat dahulu. saya berjanji tdk akan mengingkari perintah Allah dan akan jadi uma yg soleh. Saya berjanji kalau saya dihidupkan kembali, saya akan mengaji, sembahyang akan puasa yg selama ini saya tinggalkan."
Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa. Kita manusia ini tak akan terlepas daripada balasannya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yg akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita diakherat kelak. Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebesaran Allah.
"Ini bukan mimpi ustadz. kalau mimpi azabnya takkan mungkin sepedih itu rasanya. saya bertaubat Ustadz, saya takak mengulangi lagi kesilapan saya yg dulu. saya bertaubat..... saya taubat Nasuha," katanya sambil menangis-nangis.
Sjak itu wanita berkenaan benarbenar berubah. sewaktu saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yg paling warak. Amal ibadahnya Tak henti-henti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke mesjid ada waktu magrib, dia cuma akan balik kekamarnya lagi setelah sembahyang subuh.
"Maaf, tap anda hendaklah mejaga kesehatan anda juga, setelah selesai shalat Isya anda kan bisa kembali ke kamar untuk makan nasi dahulu, dan istirahat sejenak" tegur saya.
"Gak papa ustadz, saya ada membawa buah kurma, jadi bisa dimakan ketika saya lapar." jawabnya. Menurut wanita itu, sepanjang berada di Masjdil Haram, dia menggandakan semuala sembahyang yg ditinggalkannya dahulu. Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. saya kasihan melihat keadaan wanita itu, takut karena ibadah dan tekanan perasaan yg keteraluan dia akan jatuh sakit pula. Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadah yg terlalu hingga mengabaikan kesehatannya.
"Gakbisa Ustadz. saya takut.... saya sudah merasai edihnya azab Tuhan. ustadz tidak merasakannya, Ustadz tidak tau. kalau ustadz sudah merasakan azab itu, ustadz juga akan menjadi seperti saya. saya betul-betul bertaubat."
Wanita itu juga berpesan kepada saya, katakan "Ustadz, kalau ada perempuan Islam yg tak pakai Jilbab, Ustadz ingatkanlah pada mereka, pakailah jilbab." Cukuplah saya seorang saja yg merasakan siksaan itu, saya tdk mau wanita lainpun menjadi seperti saya.
Sewaktu diazab, saya lihat ketetapan yg Alah beri ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yg sengaja diperlihatkan kpd org lelaki yg bukan mahramnya, maka dia diberikan satu dosa. kalau 10 orang lelaki bukan mahram melihat sehelai rambut saya ini, bermakna saya mendapat 10 dosa."
"Tapi ustadz rambut saya ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. kalau seorang terlihat rambut saya, ini bermakna beribu-ribu dosa yg saya dapat. kalau 10 org yg melohat bagaimana? kalau 100 org yg melihat? itu sehari, kalau hari-hari kita tdk memakai jilbab macam saya ini?? Allah..."
"saya berniat balik saja dr haji ini, saya akan meminta tlg ustadz supaya mengajari suami saya sembahyang, puasa, mengaji untuk beribadah. saya akan mengajak suami saya pergi haji. Sebagaimana saya suami saya tu Islam pada nama saja. tapi itu semua kesalahan saya.
Saya sudah berhasil membawanya masuk Islam, tapi saya tidak membimbing dia. bukan itu saja, sayapun malah jadi seperti orang bukan islam."
Sejak kembali dari haji tsb. saya tdk mendengar lagi cerita tentang wanita tsb. Bagaimanapun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yg benar-benar sholehah. Apakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya yg diazab ketika koma? Tidak. saya percaya dia berkata jujur. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat Nasuha?
Satu lagi, cobalah bandingkan azab yg diterimanya itu dgn azab yg digambarkan oleh Allah dan nabi dalam Al-Qur'an dan hadist. Adakah ia bertolakbelakang?
Benar, apa yg berlaku itu memang kita tdk dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala, syurga dan neraka itu perkara ghaib? Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mau percaya bahwa "Oh..memang betul apa yg Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal..." itu dah terlambat.
REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM TIBA 5 RINTANGAN WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN, WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK, WAKTU SEHAT SEBELUM SAKIT, WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI.
"SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT........"
Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan di share ke teman-teman yg lain :))
Untuk renungan bersama.......
selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah sambil mengurus jemaah haji dan umrah, saya telah melalui berbagai pengalman menarik dan juga pahit. bagaimanapun, dalam banyak peristiwa itu. Ada satu kejadian yg pasti tidak akan saya lupakan sampai kapanpun. yaitu pengalaman terhadap seorang wanita yang berusia 30-an. Kejadian itu terjadi ketika saya mengurus satu rombongan haji.
Setibanya wanita tsb dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bus. Semuanya nampak riang karena itulah kali pertama mereka mengerjakan haji. ketika sampai, saya membawa ereka menaiki bus dan dari situ kami menuju ke Madinah.
Alhamdulillah segalanya berjalan lancar hinggalah kami sampai di Madinah. Tiba diMadinah, semua orang turun dari bus. Turunlah mereka seorang demi seorang sehingga tiba kepada giliran seorang wanita. tapi tanpa sebab apa-apa, ketika kakinya mencecahkan bumi Madinah, tiba-tiba wanita itu tumbang tidak sadarkan diri. Sebagau oang yg dipertanggungjawabkan mengurus jemaah itu, saya pun bergegas menuju kearah wanita tsb. "Jemaah ni sakit" kata saya pada jemaah-jemaah yang lain. suasana yg tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas.
Semua jemaah nampak panik dgn apa yg sedang terjadi.
"badan dia panas dan menggigil. Jemaah ini tak sadarkan diri, cepat tlg sayaa... kita bawa dia ke rumahsakit", kata saya.
Tanpa membuang waktu,kami mengangkat wanita tsb dan membawanya ke RS Madinah yg terletak tdk jauh dari situ. Sementara itu, jemaah yg lain diantar ke tempat penginapan masing-masing. Sampai di RS Madinh, wanita itu masih belum sadarkan diri. berbagai usaha dilakukan oleh dokter untuk memulihkannya, namun semuanya gagal.
Tiblah waktu petang, wanita itu masih lagi koma. Sementara itu, tugas membimbing jemaah harus saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tsb terlantar diRS tsb. Namun dlm kesibukan mengurus jemaah, saya menyempatkan diri menghubungi RS Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tsb. Bagaimanapun saya diberitahu dia masih tidak sadarkan diri.
Setelah dua hari, wanita itu masih juga tidak sadarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dgn situasi seperti itu. Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal, maka wanita itu dihantar ke Hospital Abdul Aziz Jeddah utk mendapatkan rawatan lebih lanjut sebab pada waktu itu RS di Jeddah lebh lengkap fasilitasnya dibangdingkan RS Madinah. Namun usaha untuk memulihkannya masih tidakberhasil. Jadwal haji mesti diteruskan. kami bertolak pula ke Mekah untuk mengerjakan ibadat haji. Selesai haji, sekali lagi saya pergi ke Jeddah.
Malangnya, ketika sampai di Hospital King AbdulAziz, saya diberithu oleh doktor bahwa wanita tsb masih koma. Bagaimanapu, kata dokter kadaannya stabil. Melihat keadaan itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di hospital, Setelah 2 hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yg terbuka sedikit itu, dia memandang kearah saya. Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita tsb terus memeluk saya dgn erat sambil menangis terisak-isak. Maka sayapun terkejut karena saya ini bukanlah mahramnya. Tambahan lagi ketika dia tiba-tiba menangis??
saya bertanya kpd wanita tsb. "kenapa Saudari menangis?"
"Ustadz.... saya taubat deh ustadz. saya menyesal, saya takkan berbuat hal buruk lagi. Saya bertaubat, betul-betul taubat,"
"kenapa pula anda tiba-tiba saja ingun bertaubat?" tanya saya masih heran
Wanita itu terus menagis terisak-isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu. Kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil ikhtiar oleh kita semua.
Katanya " Ustadz, saya ini sudah berumah tangga, kawin dengan lelaki kulit putih. Tapi saya silap. Saya ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja. Ibadan satu apapun saya tak jalani. Rumah saya penuh dengan botol arak. Suami saya itu saya sering saya tendangi, dan saya pukul-pukul juga." katanya tersedu-sedu.
"Jadi kenapa anda ingin pergi haji seperti ini?"
"Iyalah..... sayalihat orang pergi haji, jadi saya juga ingin pergi."
"Jadi apa yg menyebabkan anda menangis sampai seperti ininya. Apakah ada sesuatu yg anda alami semasa sakit?" tana saya lagi.
Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan,
"Ustadz.... Allah itu maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Sewaktu koma itu, saya telah diazab dengan siksaan yg benar-benar pedih atas segala kesalahan yg telah saya buat selama ini.
Benarkah itu?" tanya saya, tekejut.
"Benar Ustadz. Semasa saya koma itu saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yg Allah berikan kpd saya. Balasan azab Ustadz, bukan balasan syurga. Saya merasa seperti diazab di neraka. Saya seumur hidup tak pernah pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik-tarik dengan bara api. Sakitnya tdk bisa diungkapkan bagaimana saking pedihnya. menjerit-jerit saya minta ampun minta maaf kepada Allah"
"Bukan itu saja, buah dada saya pun diikat dan dijepit dgn penjepit yg dibuat dari bara api, kemudian ditarik kesana-sini.... putus, jatuh ke dalam api neraka. Buah dada saya sangat rentang terbakar, panasnya bukan main. saya menjerit menangis kesakitan. Saya masukkan tangan kedalam api itu dan saya ambil buah dada itu kembali."
Wanita itu terus bercerita tanpa memperhatikan perawat-perawat dan pasen lain. Tambahnya lagi, setiap hari dia disiksa, tanpa henti 24jam sehari.
Dia tdk diberi peluang langsung untuk istirahat atau dilepaskan dari hukuman. Selama waktu koma itu dilaluinya dgn azab yg amat pedih. Dengan suara tersekat-sekat, dgn air mata yg makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan ceritanya,
"Harihari saya disiksa. Ketika rambut saya ditarik dgn bara ap, sakitnya terasa seperti tercabut kulit kepala. Panasnya pun menyebabkan otak saya terasa seperti menggelegar. azab itu sangat pedih... sangat pedih sekali...takbisa diceritakan saking pedihnya."
Sambil bercerita wanita itu terus meraung, menangis terisak-isak. Nyatalah dia meang betul-betul menyesal dhn kesalahannya dahulu. sayapun tertegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya. Begitulah balasan Allah kpd umat yg ingkar.
"Ustadz saya ini nama saya islam, tapi saya minum arak saya main judi dan segala maca dosa besar. Karena saya suka makan dan minum apa yg diharamkan Allah, sewaktu koma itu saya telah diberi makan buah-buahan yg berduri tajam. Tak ada isi ada buah itu melainkan duri-duri saja, tapi saya harus makan buah-buah itu karena saya memang sangat lapar. Ketika buah-buah itu dtelan, duri-durinya menikam kerongkongan saya dan ketika sampai keperut ia menikam perut saya juga. Sedangkan jari yg tecucuk jarumpn terasa sakit, ini pulalah duri-duri besar yang menyucuk kerongkongan dan perut kita. Setelah buah itu habis saya makan, saya diberi makan bara-bara api. Ketika saya masukan bara itu kedalam mulut, seluruh badan saya terasa seperti terbakar hangus. Panasnya cuma Allah yg tau. Api yg ada didunia tdk akan sama dgn panasnya api tadi.
Setelah habis bara api, saya minta minuman, tapi.... saya dihidangkan pula dengan minuman yg dibuat dari nanah. Baunyan sangat busuk. Tapi saya terpaksa minum karena saya sangat kehausan. Semua terpaksa saya lalui... azabnya tdk pernah rasa, tdk pernah saya alami sepanjang saya hidup didunia ini."
Saya terus mendengar cerita wanita itu dgn tekun. Terasa sungguh kebesaran Allah. "Masa diazab itu, saya merayu mohon kpd Allah supaya beilah saya nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi.Tak henti-henti saya memohon. Saya kata saya akan buktikan bahwa saya tak akan ulangi lagi kesalahan yg telah saya perbuat dahulu. saya berjanji tdk akan mengingkari perintah Allah dan akan jadi uma yg soleh. Saya berjanji kalau saya dihidupkan kembali, saya akan mengaji, sembahyang akan puasa yg selama ini saya tinggalkan."
Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa. Kita manusia ini tak akan terlepas daripada balasannya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yg akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita diakherat kelak. Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebesaran Allah.
"Ini bukan mimpi ustadz. kalau mimpi azabnya takkan mungkin sepedih itu rasanya. saya bertaubat Ustadz, saya takak mengulangi lagi kesilapan saya yg dulu. saya bertaubat..... saya taubat Nasuha," katanya sambil menangis-nangis.
Sjak itu wanita berkenaan benarbenar berubah. sewaktu saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yg paling warak. Amal ibadahnya Tak henti-henti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke mesjid ada waktu magrib, dia cuma akan balik kekamarnya lagi setelah sembahyang subuh.
"Maaf, tap anda hendaklah mejaga kesehatan anda juga, setelah selesai shalat Isya anda kan bisa kembali ke kamar untuk makan nasi dahulu, dan istirahat sejenak" tegur saya.
"Gak papa ustadz, saya ada membawa buah kurma, jadi bisa dimakan ketika saya lapar." jawabnya. Menurut wanita itu, sepanjang berada di Masjdil Haram, dia menggandakan semuala sembahyang yg ditinggalkannya dahulu. Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. saya kasihan melihat keadaan wanita itu, takut karena ibadah dan tekanan perasaan yg keteraluan dia akan jatuh sakit pula. Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadah yg terlalu hingga mengabaikan kesehatannya.
"Gakbisa Ustadz. saya takut.... saya sudah merasai edihnya azab Tuhan. ustadz tidak merasakannya, Ustadz tidak tau. kalau ustadz sudah merasakan azab itu, ustadz juga akan menjadi seperti saya. saya betul-betul bertaubat."
Wanita itu juga berpesan kepada saya, katakan "Ustadz, kalau ada perempuan Islam yg tak pakai Jilbab, Ustadz ingatkanlah pada mereka, pakailah jilbab." Cukuplah saya seorang saja yg merasakan siksaan itu, saya tdk mau wanita lainpun menjadi seperti saya.
Sewaktu diazab, saya lihat ketetapan yg Alah beri ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yg sengaja diperlihatkan kpd org lelaki yg bukan mahramnya, maka dia diberikan satu dosa. kalau 10 orang lelaki bukan mahram melihat sehelai rambut saya ini, bermakna saya mendapat 10 dosa."
"Tapi ustadz rambut saya ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. kalau seorang terlihat rambut saya, ini bermakna beribu-ribu dosa yg saya dapat. kalau 10 org yg melohat bagaimana? kalau 100 org yg melihat? itu sehari, kalau hari-hari kita tdk memakai jilbab macam saya ini?? Allah..."
"saya berniat balik saja dr haji ini, saya akan meminta tlg ustadz supaya mengajari suami saya sembahyang, puasa, mengaji untuk beribadah. saya akan mengajak suami saya pergi haji. Sebagaimana saya suami saya tu Islam pada nama saja. tapi itu semua kesalahan saya.
Saya sudah berhasil membawanya masuk Islam, tapi saya tidak membimbing dia. bukan itu saja, sayapun malah jadi seperti orang bukan islam."
Sejak kembali dari haji tsb. saya tdk mendengar lagi cerita tentang wanita tsb. Bagaimanapun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yg benar-benar sholehah. Apakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya yg diazab ketika koma? Tidak. saya percaya dia berkata jujur. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat Nasuha?
Satu lagi, cobalah bandingkan azab yg diterimanya itu dgn azab yg digambarkan oleh Allah dan nabi dalam Al-Qur'an dan hadist. Adakah ia bertolakbelakang?
Benar, apa yg berlaku itu memang kita tdk dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala, syurga dan neraka itu perkara ghaib? Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mau percaya bahwa "Oh..memang betul apa yg Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal..." itu dah terlambat.
REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM TIBA 5 RINTANGAN WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN, WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK, WAKTU SEHAT SEBELUM SAKIT, WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI.
"SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT........"
Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan di share ke teman-teman yg lain :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar